PAPUA TENGAH, gen-idn.com – Pemerintah pusat kembali menunjukkan komitmennya membangun dari pinggiran melalui penyelesaian renovasi aula pertemuan masyarakat di Kampung Yenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Proyek ini tidak hanya menghadirkan bangunan fisik, tetapi juga membuka ruang dialog, musyawarah dan partisipasi warga dalam pembangunan. Renovasi bangunan dan bantuan kelengkapan fasilitas aula menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah pusat untuk memperkuat ruang sosial dan partisipasi warga di wilayah pegunungan.
Aula ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan ruang hidup tempat warga Gome berkumpul, berdiskusi dan menyampaikan aspirasi. Di sinilah kebijakan pemerintah disosialisasikan, kebutuhan kampung dibahas dan semangat gotong royong tumbuh dalam musyawarah. Aula menjadi simpul komunikasi antara masyarakat dan negara.
Aula ini berfungsi sebagai tempat strategis untuk menyatukan suara masyarakat. Di sinilah warga Gome berdiskusi tentang kebutuhan kampung, menerima sosialisasi kebijakan baru dan memperkuat ikatan sosial. Kehadirannya menjadi simbol bahwa negara tidak hanya hadir di pusat kota, tetapi juga di jantung pegunungan Papua.
Apresiasi Mendalam
Agustinus Murib, Kepala Distrik Gome, menyampaikan apresiasi mendalam kepada pemerintah pusat atas dukungan yang telah diberikan. Ditegaskan bahwa aula ini akan memperkuat koordinasi pembangunan dan menjadi simbol kehadiran negara yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat adat.
Kepala Distrik Gome menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas perhatian yang diberikan. Dia menekankan bahwa aula ini akan menjadi ruang penting guna memperkuat tata kelola lokal dan memperluas akses informasi bagi masyarakat.
Distrik Gome sendiri merupakan salah satu wilayah strategis di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dengan kampung-kampung seperti Agiyome, Misimaga, Ninggabuma, Upaga dan Yenggernok, wilayah ini memiliki medan geografis yang menantang. Kehadiran fasilitas publik seperti aula menjadi titik penting dalam membangun konektivitas sosial dan pemerintahan lokal. Kehadiran aula pertemuan juga menjadi titik terang dalam membangun konektivitas sosial, pemerintahan partisipatif dan penguatan identitas masyarakat adat.
Penggunaan aula oleh perangkat pemerintahan daerah dan juga dialokasikan pemakaiannya untuk Desa Agiyome, Misimaga, Ninggabuma, Upaga dan Yenggernok.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com


















