JAKARTA, gen-idn.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan pihak yang didalami pada penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh di lingkungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merupakan pihak yang tahu soal pengadaan lahan.
“Tentu pihak-pihak yang diduga mengetahui ataupun berkaitan dengan proses-proses pengadaan lahan untuk jalur kereta cepat tersebut,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Budi menjelaskan permintaan keterangan terhadap pihak-pihak yang mengetahui hal itu dilakukan karena saat ini KPK masih berfokus pada proses pengadaan lahan untuk proyek Whoosh.
“KPK mendalami bagaimana proses-proses pengadaan, salah satunya terkait dengan pengadaan lahannya, bagaimana pihak-pihak ini kemudian melakukan pengadaan lahan yang digunakan untuk jalur kereta cepat tersebut,” katanya.
Sementara itu, dia mengatakan KPK sudah meminta keterangan kepada banyak pihak dalam progres penyelidikan kasus Whoosh. “Tim juga melakukan pendalaman dan analisis terkait dengan informasi-informasi lainnya, sehingga nanti bisa saling mendukung dan melengkapi dalam proses atau tahapan di penyelidikan ini,” bebernya.
Ada Dugaan Korupsi
Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD di video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025, yakni Mahfud MD Official, mengungkapkan ada dugaan tindak pidana korupsi dalam bentuk penggelembungan anggaran atau mark up di proyek Whoosh.
“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu USD52 juta. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya USD17-18 juta. Naik tiga kali lipat,” ungkapnya.
“Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. USD17 juta, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi USD52 juta di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini.”
Pada 16 Oktober 2025, KPK mengimbau Mahfud MD untuk membuat laporan mengenai dugaan korupsi proyek Whoosh. Mahfud MD dan KPK saling respons mengenai hal tersebut. Hingga pada 26 Oktober 2025, Mahfud menyatakan siap dipanggil KPK untuk memberikan keterangan terkait dugaan korupsi terkait Whoosh.
Sementara itu, KPK pada 27 Oktober 2025, mengumumkan dugaan korupsi terkait Whoosh sudah naik ke tahap penyelidikan sejak awal 2025.
ET – Ant
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com
