JAKARTA, gen-idn.com – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas YARSI (FKG YARSI) melalui kegiatan ilmiahnya YARSI Scientific Meeting and Exhibition (YASMINE) 2025 menghadirkan pembahasan konsep “halal” dalam praktek kedokteran gigi.
Ketua Panitia YASMINE 2025, drg. Agus Ardinansyah, S.H., M.Pd.Ked menyampaikan isu halal dalam praktek kedokteran gigi pada kegiatan ilmiah tahun ini merupakan langkah penting dan relevan dengan perkembangan profesi dokter gigi di Indonesia.
Kegiatan ini menjadi salah satu sesi ilmiah yang menarik perhatian peserta. Materi tersebut disampaikan oleh Dr. dr. Endy Muhammad Astiwara, M.A., AAAIJ, CPLHI, ACS, FIIS, CRGP, ASPM, selaku Wakil Rektor V Bidang Ruhul Islam Universitas YARSI, dengan tema besar “Enhancing Dental Practitioners’ Competence for Safe, Painless, and Ethical Dental Care in the Light of Ruhul Islam.”
Pada pemaparannya, Dr. Endy menjelaskan bahwa konsep halal dalam pelayanan kedokteran gigi tidak hanya mencakup penggunaan bahan atau produk yang sesuai dengan hukum Islam, tetapi juga mencakup prinsip etika, keselamatan pasien dan kejujuran profesional.
“Mengedepankan Kejujuran”
“Prinsip halal dalam kedokteran gigi merupakan bentuk pengamalan nilai ruhul Islam yang mengedepankan kejujuran, keamanan dan keadilan. Hal ini bukan hanya persoalan bahan, tetapi juga niat, proses dan dampak pelayanan kepada pasien,” jelas Dr. Endy.
Dia juga menekankan pentingnya kesadaran dokter gigi terhadap penggunaan bahan medis, alat dan prosedur yang sesuai dengan prinsip halal, terutama di negara dengan mayoritas penduduk Muslim seperti Indonesia.
Dalam sesi diskusi, Dekan FKG Universitas YARSI, Prof. Dr. drg. Bambang S. Trenggono, M.Biomed., memberikan tanggapan yang sangat konstruktif. Prof. Bambang menyampaikan bahwa pembahasan mengenai halal dalam kedokteran gigi tidak hanya ditujukan bagi dokter gigi beragama Islam, tetapi juga penting untuk dipahami oleh seluruh dokter gigi di Indonesia.
“Isu halal bukanlah isu eksklusif bagi tenaga medis Muslim. Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, penting bagi semua dokter gigi — apapun latar agamanya — untuk memahami konteks halal agar pelayanan kesehatan yang diberikan tetap aman, etis dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat,” ujar Prof. Bambang.
RM
Wakil Rektor V Bidang Ruhul Islam Universitas YARSI, Dr. dr. Endy Muhammad Astiwara (kanan) memberikan penghargaan kepada Dekan FKG Yarsi Prof.dr.Bambang S.Trenggono. Foto: RM.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com


















