LABUAN BAJO, gen-idn.com – Kementerian Koperasi (Kemenkop) untuk penguatan ekonomi masyarakat pedesaan, bangun kolaborasi dan sinergi antara Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) dengan Kampung Nelayan Merah Putih serta SPBU Nelayan.
“Melalui keterpaduan peran pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, serta koperasi, Kemenkop mendorong terciptanya rantai nilai ekonomi lokal yang tangguh, inklusif dan berkelanjutan. Terutama, pada sektor agromaritim dan ketahanan pangan,” kata Asisten Deputi Pemetaan Potensi Usaha Koperasi Kemenkop Lely Hiswendari, Jumat (31/10/2025).
Bagi Lely, sinergi lintas sektor ini menjadi kunci keberhasilan membangun ekonomi desa yang mandiri dan tangguh.
Untuk mewujudkan hal itu, Kemenkop gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemetaan Potensi Usaha KDKMP di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kegiatan ini tidak hanya dengan membangun fondasi data dan digitalisasi lewat platform SIMKOPDES, tetapi juga dengan mendorong lahirnya koperasi modern berbasis potensi lokal yang dikelola secara profesional dan mampu bersaing dalam ekosistem ekonomi nasional yang semakin dinamis,” papar Lely.
Staf Khusus Menteri Koperasi Prof. Ambar Pertiwiningrum menekankan ada dua sisi guna memperkuat kelembagaan KDKMP. Pertama, harus mengetahui sisi dari kebutuhan anggota dan calon anggota. “Selanjutnya, yang penting adalah rekrutmen para anggota,” jelas Prof Ambar.
Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Manggarai Barat, drh. Theresia P Asmon menyebutkan bahwa pihaknya menekankan model pembangunan ekonomi pesisir terintegrasi, menggabungkan koperasi sebagai basis kelembagaan, digitalisasi sebagai instrumen modernisasi dan pariwisata sebagai katalis ekonomi lokal. Dengan tujuan akhir mewujudkan masyarakat pesisir yang mandiri, sejahtera dan berdaya saing global.
“Saya berharap agar Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur dan Kabupaten Manggarai dapat bersinergi bersama sehingga memajukan Kabupaten Manggarai Raya,” terang Theresia.
Ditambahkan, Provinsi NTT ditopang karakter kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau dengan garis pantai mencapai kurang lebih 5.782 kilometer, membentang luas dari Laut Sawu, Laut Flores, hingga perbatasan dengan Timor Leste dan Australia.
Keanekaragaman ekosistem laut, mulai dari terumbu karang, padang lamun, hingga kawasan konservasi perairan seluas lebih dari 150.000 hektar, menjadikan wilayah ini salah satu pusat potensi sumber daya kelautan di Indonesia bagian timur.
Lintas Kementerian
Bimtek ini juga menghadirkan para narasumber dari lintas kementerian dan BUMN yang memberikan paparan strategis untuk memperkuat ekosistem koperasi desa.
Eka Kurniadi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjelaskan, program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) dirancang terintegrasi dari hulu ke hilir dengan penyediaan sarana produksi, peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi, hingga optimalisasi akses pasar, pariwisata bahari dan pengolahan hasil perikanan.
“KKP melaksanakan pembinaan, pendampingan, serta pemberdayaan nelayan dan pembudidaya ikan untuk bergabung dalam koperasi desa,” imbuh Eka.
Melalui pendekatan social engineering, Hanggowo Wicaksono (Manager Small-Medium Fuel Channel Pertamina Patra Niaga) memperkenalkan peluang kemitraan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) sebagai upaya mendukung kebutuhan energi sektor kelautan dan perikanan.
Dengan investasi sekitar Rp948 juta dan potensi pendapatan bersih Rp132 juta per tahun, bisnis ini dinilai prospektif, apalagi bila dikombinasikan dengan penjualan produk non-fuel retail (NFR) dan produk JBU.
Nara sumber lainnya, Dr Andini (Tenaga Ahli Asisten Deputi Kemitraan Kementerian Koperasi) mengatakan bahwa KDKMP berfokus pada operasionalisasi koperasi yang produktif melalui skema bisnis offtaker, distribusi dan hilirisasi.
“Tujuannya, memperkuat posisi koperasi sebagai penyalur hasil panen, penyedia sarana produksi dan penghubung antara petani, nelayan, serta pasar nasional hingga ekspor,” tutur Andini.
Sedangkan Asisten Deputi Digitalisasi Kementerian Koperasi Riza Azmi menekankan kepada para Business Assistant (BA) untuk terus mempercepat transformasi digital program KDKMP melalui platform SIMKOPDES, Dashboard KDKMP dan KDMP Mobile.
“Digitalisasi koperasi dilakukan secara menyeluruh untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, serta kemudahan akses layanan bagi anggota dan mitra usaha,” ujar Riza.
Erwin Tambunan
Peserta Bimtek Pemetaan Potensi Usaha KDKMP di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, berfoto dengan Lely Hiswendari. Foto: Humas Kemenkop.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com


















