Indeks
Berita  

Kemenkop Dukung Kopdes Sidomulyo Ekspor Kopi dan Kembangkan Komoditas Jagung

JEMBER, gen-idn.com – Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang sudah beroperasi, mulai unjuk gigi. Salah satunya KDKMP Sidomulyo di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Saat ini, mereka sudah melakukan ekspor perdana kopi robusta sebanyak 20 ton (1 kontainer) ke Mesir hingga melakoni tanam perdana jagung di lahan 60 hektar.

Pelepasan ekspor perdana dihadiri Asisten Deputi Pengembangan Produksi Kementerian Koperasi (Kemenkop) Elviandi dan Bupati Jember Muhammad Fawait. “Kehadiran kami merupakan bentuk dukungan penuh terhadap penguatan kapasitas produksi, standardisasi produk serta pengembangan komoditas melalui hilirisasi komoditas unggulan di desa,” ucap Elviandi, Senin (1/12/2025).

Menurut Elviandi, ekspor ini merupakan langkah awal. Karena, setelah kopi, Kopdes Merah Putih harus didorong untuk mengembangkan komoditas unggulan lain. “Setiap desa pasti punya potensi. Tugas kita memastikan potensi itu tumbuh menjadi kekuatan ekonomi melalui koperasi,” ungkap Elviandi.

Menurut dia, langkah ini menunjukkan bahwa koperasi desa mampu memasuki rantai pasok global dengan produk yang telah memenuhi standar kualitas ekspor secara global.

“Kami hadir karena melihat lompatan besar yang dilakukan Kopdes Sidomulyo. Pelepasan ekspor ini bukan hanya seremoni, tetapi bukti bahwa koperasi desa bisa menghasilkan produk yang berdaya saing internasional dan diharapkan akan menjadi benchmark bagi Kopdes seluruh Indonesia,” ujar Elviandi.

Ditekankan KDKMP merupakan salah satu program strategis nasional yang secara langsung mendukung arah pembangunan pemerintah, terutama melalui Asta Cita Presiden yang menekankan penguatan ekonomi rakyat, kemandirian desa dan pemerataan kesejahteraan.

KDKMP juga hadir sebagai model koperasi modern yang mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi desa dan mendorong transformasi ekonomi berbasis potensi lokal. “KDKMP dirancang sebagai kendaraan utama untuk menghidupkan kembali ekonomi desa. Ini bukan hanya program pendampingan, tetapi sistem ekonomi yang terintegrasi mulai dari produksi, pengolahan, distribusi hingga pemasaran,” terang Elviandi.

“Kegiatan ekspor kopi ini adalah bukti bahwa KDKMP dapat naik kelas dan memiliki rekam jejak global,” urainya.

Memperkuat Ekosistem

Kementerian Koperasi terus memperkuat ekosistem produksi KDKMP melalui peningkatan kapasitas produksi, standardisasi mutu, serta pemetaan komoditas unggulan yang menjadi kekuatan ekonomi lokal. “Peran kami memastikan koperasi mampu meningkatkan kapasitas produksi, menjaga konsistensi kualitas dan memenuhi standardisasi. Tanpa itu, produk desa tidak akan mampu bersaing di pasar global.”

Dia menegaskan penguatan komoditas seperti kopi dan jagung menjadi strategi penting bagi kemajuan ekonomi desa. “Kopi robusta Sidomulyo memiliki kualitas yang baik, sementara jagung adalah komoditas strategis untuk ketahanan pangan,” imbuh Elviandi.

Bila keduanya dikelola koperasi secara profesional, maka desa akan memiliki struktur ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Keberhasilan KDKMP Sidomulyo dapat direplikasi di desa-desa lain. Koperasi adalah kekuatan bangsa dan KDKMP adalah fondasi penting untuk membangun kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat,” tegas dia.

Bupati Jember Muhammad Fawait menyampaikan Kopdes Sidomulyo merupakan salah satu koperasi yang berkembang cepat dengan mengoptimalkan komoditas unggulannya, yaitu kopi robusta dan jagung. Melalui penguatan peningkatan kapasitas produksi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, KDKMP Sidomulyo berhasil menembus pasar ekspor dan memperluas basis usaha desa.

Bupati Jember meminta dukungan Kementerian Koperasi untuk terus mendukung program komoditas unggulan di Jember, sehingga memiliki daya saing dan masuk rantai pasok nasional. “Program KDKMP yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bertujuan memastikan adanya perputaran ekonomi dan mengatasi ketimpangan melalui pemerataan ekonomi. Sehingga. masyarakat memiliki wadah untuk mengelola potensi desa secara kolektif,” harap Bupati Jember.

Direktur Utama (Dirut) LPBD Koperasi Krisdianto mengatakan, selama ini LPDB sudah mendukung melalui pembiayaan pengembangan komoditas kopi di KDKMP Sidomulyo senilai Rp853,81 juta. “KDKMP Sidomulyo akan terus didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” aku Krisdianto.

Kamil, Kepala Desa Sidomulyo juga memaparkan laporan perihal progres ekspor kopi tahun ini. Di mana Kopdes Sidomulyo melakukan ekspor 1 kontainer atau sebesar 20 ton dan pada Desember ini. Lalu, akan melakukan ekspor kembali hingga target 4 kontainer atau sebesar 80 ton.

“Pada saat ini, target kami sebanyak 4 kontainer. Tahun depan, KDKMP Putih Sidomulyo mempunyai target dengan melakukan ekspor 3.000 ton,” tutur Kamil serta menambahkan KDKMP Sidomulyo juga telah melakukan komunikasi dengan negara lain, seperti Arab Saudi, Turkiye dan Canada.

Erwin Tambunan

Elviandi (kedua dari kiri) bersiap memecahkan kendi sebagai tanda ekspor perdana kopi robusta sebanyak 20 ton ke Mesir. Foto: Humas.

Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com

Exit mobile version