Indeks
Berita  

Kemenkop Minta Kopdes Merah Putih Updating di Simkopdes Guna Percepat Operasionalisasi

MAKASSAR, gen-idn.com – Kementerian Koperasi (Kemenkop) meminta para Kepala Daerah di tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga Kepala Desa mengoptimalkan dukungannya agar fase operasionalisasi 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenkop) Ahmad Zabadi menekankan agar Kopdes/Kel Merah Putih (KDKMP) diharapkan melakukan registrasi akun dan melakukan update pada Sistem Informasi Koperasi Desa (Simkopdes) karena sistem ini menjadi pintu gerbang bagi Kopdes untuk mengakses pembiayaan dari pemerintah melalui Bank Himbara.

“Simkopdes ini menjadi pintu masuk yang wajib dipenuhi seluruh koperasi desa agar dapat memperoleh dukungan pembiayaan dari bank-bank Himbara. Tanpa akun Simkopdes, mustahil koperasi bisa mendapatkan pembiayaan,” kata Ahmad Zabadi pada Rapat Koordinasi Regional KDKMP di Makassar, Selasa (23/9/2025).

Rapat Koordinasi Regional KDKMP di Makassar dihadiri jajaran eselon I Kementerian Koperasi, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Anggota DPR RI Komisi VI Ismail, serta perwakilan BUMN mitra program. Peserta Rakor terdiri dari Kepala Dinas Bidang Koperasi provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, Papua Tengah dan Papua Barat Daya.

Dari total KDKMP yang telah dibentuk hingga saat ini, baru sekitar separuh yang memiliki akun dan meng-update profilnya pada Simkopdes. Bagi Kopdes yang telah terdaftar, SesKemenkop mengharapkan agar terus melakukan pembaruan data secara berkala sesuai dengan kondisi terkini agar proses penilaian bank berjalan lancar.

“Simkopdes ini bukan sekadar formalitas. Dia menjadi filter utama agar dana yang dialirkan Himbara betul-betul sampai kepada koperasi yang siap secara kelembagaan dan bisnis,” ujarnya.

Selain itu, melalui Simkopdes ini akan menjadi alat bagi pemerintah untuk mendorong seluruh transaksi dari Kopdes/ Kel Merah Putih terutama dengan mitra kerjanya dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel. Dengan sistem digital, transaksi akan lebih aman, mudah dan terjamin validasinya.

“Ini penting karena untuk memastikan proses bisnisnya Kopdes nanti transparan dan akuntabel, maka prosesnya ini kita berbasis pada digital,” ulasnya.

Selain dukungan pembiayaan, pemerintah juga telah menyiapkan tenaga pendamping (business asistant) yang akan ditempatkan di KDKMP yang bertanggung jawab pada 10 unit Kopdes setiap satu tenaga pendamping. Kemudian akan ditempatkan Project Management Officer (PMO) yang akan ditempatkan di Dinas Koperasi di tingkat Kabupaten/Kota untuk mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan seluruh proses bisnis KDKMP di masing-masing kabupaten/kota.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman membenarkan bahwa salah satu kendala yang dihadapi mayoritas KDKMP di wilayahnya adalah keterbatasan modal kerja. Sehingga diperlukan upaya percepatan dukungan pemenuhan modal untuk mendorong operasional lebih masif. “Dari 3.059 Kopdes, baru 38 yang operasional di mana kendala utama memang soal permodalan,” terang Jufri.

Ke depan seluruh KDKMP di Sulawesi Selatan dapat mengembangkan unit usahanya, terutama untuk mendukung program strategis nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Kampung Nelayan dan lainnya. “Persoalan kelembagaan memang berat, apalagi bagi koperasi yang baru mulai. Tapi kalau bisa akses kredit, hasilnya akan luar biasa,” ucapnya.

Aeng Batu-Batu

Setelah Rakor, SesKemenkop Ahmad Zabadi melakukan peninjauan ke KDKMP Aeng Batu-Batu, Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Keberadaan Kopdes ini diapresiasi karena menjadi representasi dari operasionalisasi KDKMP yang ideal.

Kopdes Merah Putih Aeng Batu-Batu memiliki sepuluh gerai yang dimiliki saat ini. Seluruhnya sudah berjalan dengan cukup baik. Kesepuluh gerai tersebut adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Syariah, Gerai Sembako, Pangkalan Gas, Mandiri Agen, Agen Pos, Klinik Kesehatan, Apotek, Cafe Merah Putih, Gudang dan Toko Saprodi (Sarana, Prasarana, Alat Produksi).

Bahkan pengurus/pengelola Koperasi Desa Aeng Batu-Batu berencana menambah tiga unit bisnis baru, yaitu Pabrik es karena dibutuhkan untuk hasil tangkapan perikanan oleh nelayan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan pengadaan kapal perikanan.

“Apa yang dijalankan oleh Kopdes Aeng Batu-Batu ini sangat layak untuk menjadi percontohan bukan hanya di wilayah Sulawesi Selatan, tapi secara nasional. Kliniknya sudah sangat representatif karena bukan hanya menyediakan tenaga perawat tapi juga dokter umum dan dokter gigi sudah siap, apotek juga siap,” tukas Ahmad Zabadi.

Dia berharap contoh baik dari Kopdes Aeng Batu-Batu direplikasi di semua KDKMP di seluruh wilayah Indonesia sehingga keberadaannya benar-benar dapat menjadi solusi pengentasan kemiskinan di desa dan menjadi alat mensejahterakan masyarakat.

“Kami berharap ada kemudahan bagi masyarakat untuk menjadi anggotanya, terutama masyarakat yang kurang beruntung. Maka perlu penyesuaian pemenuhan iuran pokok, simpanan wajib sesuai kemampuan mereka,” katanya.

Ketua Pengawas Kopdes Merah Putih Aeng Batu-Batu Syarifa Ratu Yuliani mengatakan bahwa sejak ditetapkan sebagai koperasi percontohan saat peluncuran pada Juli lalu, jumlah anggota terus bertambah sejalan dengan unit bisnis yang berjalan dengan baik. Dia berharap dukungan dari pemerintah pusat dan daerah terutama terkait peningkatan kapasitas SDM pengelola.

“Awalnya anggota kami hanya 29 orang. Sekarang sudah mencapai 165 orang dan setiap bulan terus bertambah. Kehadiran Kopdes membuat desa kami dikenal sebagai desa kreatif dan Kampung Pancasila. Kesejahteraan masyarakat juga mulai meningkat,” beber Syarifa.

Bupati Takalar H. Firdaus menyebut bahwa Kopdes Aeng Batu-Batu kini menjadi ikon baru di daerahnya sekaligus contoh bagi desa-desa lain. Dari 110 desa/kelurahan, Kopdes Aeng Batu-Batu menjadi ikon baru di Kabupaten Takalar.

“Kopdes Aeng Batu-Batu sudah menerapkan prinsip manajemen modern, menyiapkan bisnis plan dan transaksi digital yang memperkuat transparansi. Kita harap bukan hanya koperasinya yang maju, tapi desanya juga. Mudah-mudahan bank Himbara memberikan support agar koperasi lebih mudah mengembangkan usaha,” urainya.

Erwin Tambunam

SesKemenkop Ahmad Zabadi meninjau unit Gerai Sembako KDKMP Aeng Batu-Batu, Galesong Utara Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Foto: Humas Kemenkop.

Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com

Exit mobile version