SURABAYA, gen-idn.com – Kementerian Koperasi menggelar Kick-Off Pelatihan Pendamping bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai upaya percepatan operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Kegiatan ini merupakan tindaklajut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 dan Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2025 terkait Percepatan Pembangunan Fisik Gerai, Pergudangan dan Kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Destry Anna Sari menegaskan pelatihan terhadap pendamping merupakan titik penting penyelenggaraan KDKMP yang berkelanjutan. Peran pendamping merupakan kunci dalam mendorong profesionalitas koperasi.
“Pendamping bukan hanya fasilitator administratif, tetapi business coach yang dapat membantu memetakan potensi desa, membangun kolaborasi serta memastikan implementasi digitalisasi melalui SIMKOPDES,” kata Destry, Selasa (4/11/2025).
Hadir Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur Dr. Endy Alim AbdiNusa. Pelatihan menyasar 2.129 pendamping, terdiri dari 836 Business Assistant, 78 Project Management Office, 802 Tenaga Pendamping Desa, 131 Tenaga Pendamping Kapasitas Usaha, 285 Penyuluh Perikanan.
Pelatihan dilakukan secara intensif selama lima hari, dengan dukungan narasumber dari akademisi, praktisi koperasi dan lembaga pelatihan resmi. Selain pelatihan kepada pendamping, juga dilaksanakan pelatihan untuk 16.988 pengurus KDKMP di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur pada 27 Oktober- 29 November 2025.
“Kolaborasi Ini Penting”
Pada saat yang sama Kemenkop juga lakukan penandatanganan kerjasama dengan Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, STIESIA Surabaya. “Kolaborasi ini penting untuk menyediakan dukungan akademik, riset dan pelatihan lanjutan bagi SDM koperasi,” ujar Destry.
Destry mengatakan penguatan ekosistem dengan melibatkan kampus sangat perlu karena program KDKMP akan jadi pendorong kemandirian ekonomi desa dan menciptakan rantai pasok ekonomi lokal yang kuat.
Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak menegaskan komitmen pemerintah daerah mendukung keberhasilan program KDKMP. “Jawa Timur merupakan provinsi dengan koperasi aktif terbanyak di Indonesia, mencapai 29.930 koperasi, termasuk 8.494 KDKMP. Ini menjadi kekuatan strategis dalam membangun ekonomi rakyat dari desa,” tutur Wakil Gubernur Jawa Timur.
Erwin Tambunan
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com
